Kamis, 08 Juni 2017

AIZ DAN KAK PUPUT BERSAMA SANTRI SDIT AT TAQWA DAN ADIK-ADIK PANTI ASUHAN YATIM - DUAFA MUSLIMAT NU

"Siapa yang sudah pernah lihat Aiz dan Kak Puput?"
"Sayaaaaa" seru gadis kecil duduk di deretan paling depan.
"Lihat di mana sayang?" Tanya saya.
"Di Youtube dan di televisi Ustazah" Jawabnya.

What?

Alhamdulillah, sore ini berbagi kisah bersama adik-adik dari SDIT At Taqwa Babatan Mukti Surabaya. Bersama kami hadir juga teman-teman dari Panti Asuhan Yatim Piatu dan Duafa Muslimat NU.

Teman-teman dari panti asuhan jumlahnya lumayan banyak. Mereka tersebar dari usia TK sampai SMA, sementara adik-adik dari SDIT At Taqwa duduk di kelas tiga. Mereka ditemani bunda-bunda mereka yang super heboh dan cantik-cantik.

Aiz yang sangat ceriwis itu banyak bercerita tentang kebaikan yang harus disiapkan menuju husnul khatimah. Mumpung bulannya bulan obral kebaikan mari dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Alhamdulillah, terima kasih kepada seluruh panitia acara. Semoga Allah memudahkan kita meraih rida-Nya. Aamiin.

Surabaya, 8 Juni 2017
#CatatanKakPuput
#KisahInspiratifIslami
#KakPuputSurabaya

www.putyaisy.blogspot.com
www.putyaisy.gurusiana.id

Rabu, 07 Juni 2017

SEPERTI APA RINDU ITU?

(Puput @PutyAisy)

Hari ini,
Rindu itu masih rekah menanyakan dirinya.
Kau tahu seperti apa rindu itu?

Saat ia terjaga pada jejak kita.
Pada kelap-kelip khimarku di wajahmu.
Dan langkah yang terhenti,
pada sesuatu yang tak kita mengerti

Aku yakin, rindu itu masih tergenggam.
Pada celoteh doa paling diam
Pada repihan hatiku
Yang pernah kaulukiskan namamu

Bahkan hari ini, saat aku harus memahami.
Bahwa pergimu untuk kembali
Dan kutanyakan sekali lagi,
Seperti apa rindu itu?

Dan jawabmu,
Rindu itu seperti sesuatu,
yang kurasakan kepadamu.

Seperti sesuatu yang kaurasakan kepadaku?

Surabaya, 8 Juni 2017
Untuk #NulisRandom2017 #Juni2017 untuk #Day7 #KakPuputSurabaya
www.putyaisy.blogspot.com
www.putyaisy.gurusiana.id

MODEL TERBAIK

MODEL TERBAIK
(Kak Puput Surabaya)

Terkadang, saya suka iseng-iseng berselancar untuk stalking akun seseorang. Kepo? Kalau yang namanya stalking akun sudah pastilah kondisi saya sedang kepo :D

Suatu hari saya stalking akun perempuan cantik yang belum menjadi teman di dunia maya, tapi kami sering bertatap muka di dunia nyata. Status statusnya enteng saja seputar style rambut, baju, sepatu bahkan sampai behel gigi pun dibahas.

Sebagai seorang stalker wajib diam dan tak boleh berkomentar, apalagi cara memegang dan mengusap ponsel pun sangatlah berhati-hati. Jangan sampai ketutul sedikit pun. Bisa ketahuan dong acara stakingnya. Hihi. :D

Buka-buka akun  perempuan tersebut, tiba-tiba saya dikejutkan oleh satu status kesalnya kepada seseorang. Tahukah Anda? Untuk kali ini saya tidak tega membiarkan diri terdiam. Saat itu saraf-saraf tertawa saya benar-benar bekerja maksimal.
"Bikin gaya sendiri dong, jangan plagiat gaya gue! Masa sih plagiat dari rambut sampai segalanya dari gue, dasar Plagiat!!"

Ups! Plagiat? Plagiat style? Sumpah saya ngakak baca ini. Tapi hust, itu akun milik dia dan bebaslah dia menuliskan apa saja. Toh kita juga tak pernah tahu tulisan itu untuk siapa, yang jelas bukan untuk saya loh, lawong rambut saya saja dia nggak pernah tahu warnanya apa kok. Hehe.

Berdiskusi tentang plagiat, tadi pagi saya juga sempat "ngempet" tertawa gegara masuk di kelas santri-santri play grup.

Ketika saya bercerita tentang kepompong dan kupu-kupu, saya memperhatikan ada seorang anak yang meng"echo" salah satu anak yang lain. Jadi ketika si A mengucap; "saya ustazah", si B juga ikut mengucap kalimat yang sama. Tak hanya itu si B mengikuti segala yang dilakukan oleh si A, dari ekspresi sampai tingkah lakunya. Ketika si A pamit pipis ke kamar mandi, sudah pasti si B juga ikut. Meskipun di kamar mandi tidak keluar pipisnya. Hehe.

Melihat tingkah lucu murid kecil kami itu, saya jadi teringat dengan istilah plagiat hasil dari stalking saya yang ditulis oleh perempuan cantik itu. Dalam hati saya menggumam, mungkin begini ya contoh si B kepada A yang disebut perempuan cantik itu sebagai plagiat? :D

Nah loh, plagiat lagi plagiat lagi. Padahal dua kasus di atas tidak tepat jika disebut plagiat. Itu style yang ditiru, bukan karya pemirsa!.

Dalam ilmu psikologi, meniru tingkah laku lebih tepat disebut imitasi. Imitasi adalah proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya.

Seorang anak sangat sering mengalami imitasi di dalam hari -harinya. Imitasi sendiri pertama kali muncul di lingkungan keluarga, kemudian lingkungan tetangga dan lingkungan masyarakat.

Lalu tidaklah heran saat bermain di sentra, anak-anak menunjukkan imitasi mereka dari orang-orang yang biasa mereka temui.

Perilaku imitasi ini sangat sering dijumpai di sentra bermain peran. Anak-anak tak segan-segan menjelma menjadi sosok yang mereka kagumi.

Anak-anak adalah perekam hebat dan peniru ulung, maka proses imitasi sebaiknya difasilatasi dengan baik. Anak-anak dengan mudah meniru perilaku tokoh yang berperan dalam acara televisi yang mereka nikmati. Karena itu sebagai orang dewasa kita wajib memfilter tontonan mereka.

Anak-anak biasanya juga meniru teman-teman sebaya yang dianggap nyaman baginya. Maka memilih dengan siapa dia berteman itu sangat penting.

Satu lagi kunci yang harus terus dingat bahwa kita adalah salah satu sosok yang akan menjadi model imitasi anak-anak. Pertanyaannya, jika sebagai model kita menjelma pribadi yang tidak baik, dan ditiru oleh anak-anak. Lalu masa depan anak-anak akan jadi apa?

Nah, sudah tahu bedanya imitasi dengan plagiat? Meniru style itu imitasi, bukan plagiasi.

Sebagai penutup tulisan ini, pesan untuk kita semua; mari menjadi model terbaik bagi anak-anak, mari menjadi teladan yang patut diteladani. Jika kita memimpikan anak-anak kelak menjadi penghuni surga, maka sejak dini kita siapkan diri menjadi sumber imitasi terbaik yang memudahkan mereka meraih tiket surga, dekat dengan ridha-Nya.

Surabaya, 7 Juni 2017
Untuk #NulisRandom2017 #Juni2017 #KakPuputSurabaya untuk #Day6 Maaf telat posting :D

www.putyaisy.gurusiana.id
www.putyaisy.blogspot.com

Selasa, 06 Juni 2017

BERKISAH DENGAN BAHASA ARAB? SIAPA TAKUT.

Siang itu kami kader PPMI se Indonesia, sedang berkumpul dalam sebuah majelis ilmu.

"Apa? Ada pembinaan kader hari ini? Kok kak Puput masih di Surabaya?" Tanya seorang teman.

Upgrading skill Ramadhan kali ini kemasannya berbeda. Raga kami berada di kota masing-masing tetapi jiwa kami sedang berkumpul di satu ruang yang sama.

Upgrading skill kali ini digelar sebagai upaya peningkatan kemampuan kader juru kisah di PPMI dalam berkisah dengan menggunakan bahasa asing.

Program ini menyambut meluasnya amanah bercerita yang tidak hanya menjangkau wilayah Indonesia. Para pencerita dibutuhkan di beberapa negeri belahan lain seperti di Timur tengah. Yes..!!

Timur tengah? Ya!. Lalu bahasa apakah yang dipergunakan ketika berhadapan dengan makhluk-makhluk mungil dari negeri para syuhada itu? Tentulah bahasa Arab. Bahasa surga.

Upgrading skill berkisah dengan bahasa Arab ini digelar secara online setiap pukul 13.00 -14.30 WIB selama bulan Ramadhan, dengan 20 kali pertemuan.

Layaknya sebuah pembinaan kegiatan ini juga dilengkapi modul, audio tutorial, dan video demontrasi.

Upgrading skill berkisah dengan bahasa Arab ini diasuh oleh Ustazah Wadhiah Mushoffa. S.Pd, alumni Universitas Islam Darussalam Gontor Jatim. Beliau saat ini adalah mahasiswa Magister Sospol Universitas Gadjah Mada dengan mengambil studi bahasa Arab.

Bagi kader PPMI yang belum lancar berbahasa Arab, kegiatan ini menjadi kesempatan baik untuk bersama-sama belajar. Bagi yang sudah lancar berbahasa Arab semakin menambah rasa percaya diri.

Bismillah, semoga dilancarkan acaranya Kakak-kakak yang dicintai Allah ;)

Surabaya, 2 Juni 2017
#NulisRandom2017
#Juni2017
#Day2

MEMETIK NASIHAT DARI SEBAYA

MEMETIK NASIHAT DARI SEBAYA

"Kak Puput, hari ini kita jalan-jalan lagi ya?" tanya Aiz tiba-tiba. Aku tersenyum menghampirinya. Satu kalimat yang kusampaikan padanya pagi itu, "Iya, jalan-jalan lagi. Tolong kerja samanya ya sayang, pagi ini kita akan berjumpa anak-anak salih untuk menguatkan cinta mereka kepada Allah"

Aiz sangat berbinar mendengar jawabanku. Aku tak pernah melihat ia cemberut atau bersedih saat kusampaikan kalau hari itu ada amanah lagi dan lagi.

Aiz, entah makhluk apa dia. Pagi itu  memakai busana warna biru kembang-kembang, sama dengan busana yang kupakai. Ibu sengaja mendandaninya secantik itu untukku.

Makhluk yang bisa berbicara karenaku itu belum masuk ke dalam tas rangsel. Padahal jam menunjukkan pukul 07.00. Satu jam lagi kami berdua sudah harus tampil cantik di hadapan anak-anak hebat dari salah satu TK di Surabaya.

Materi pagi itu adalah menguatkan cinta anak-anak kepada Allah. Aku jadi teringat obrolan santri-santri kecilku dengan kami. Ia menanyakan tentang kerudung yang dipakai oleh Aiz.
"Ustazah, yang menyuruh Aiz pakai kerudung itu siapa?"
Dengan sangat lantang Aiz menjawab; Allah.
"Aiz agamanya Islam juga ya?" tanya salah satu santri.
"Iyalah mbak, tidak ada agama yang benar selain Islam"
"Aiz Tuhannya juga Allah?" Tanya seorang santri sambil memijit hidung Aiz.
"Iya dong, sampai Aiz besar nanti Tuhannya cuma satu Allah"

Pertanyaan masih terus mengalir antara santri-santri kecil itu dengan Aiz. Aku cuma tertawa kecil mendengar celoteh Aiz dengan sebayanya. Kehadiran Aiz ternyata dianggap sebagai kawan tanpa melihat siapa yang berperan di belakang boneka cantik itu. Biarlah mereka saling memetik nasihat tanpa merasa digurui. Hehe..

Diam-diam aku pandangi santri-santri kecilku itu, memandangi mereka selalu terbit syukur di hatiku. Mereka adalah calon-calon pemimpin negeri ini. Bersyukur aku berada di dunia para calon pemimpin bangsa.

Saat ini mereka adalah anak-anak yang sedang berada dalam masa keemasan. Segala yang mereka pikirkan ditanyakan, termasuk tentang Allah sebagai Tuhan.

Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda bahwa “Setiap anak yang  dilahirkan itu fitrah. Kemudian kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi,  Nashrani atau Majusi.”
Fitrah artinya, setiap anak telah mentauhidkan Allah sebagai Tuhan. Sebab itu tugas kita adalah merawat sifat fitrah mereka.

Santri-santri kecilku itu masih memainkan tangan Aiz dan terus berceloteh bersahut-sahutan.
"Satu-satu, aku cinta Allah
Dua-dua, cinta Rasulullah
Tiga-tiga, sayang Ibu Ayah
Satu dua tiga jalan masuk surga".

Usia emas itu adalah kesempatan emas untuk terus menyuntikkan kecintaan mereka kepada Allah, melakukan apapun karena Allah, hidup hanya untuk Allah dan kelak semoga mereka semuanya menjadi penerus perjuangan Rasulullah, sebagai pengemban dakwah yang hanya pamrih rida-Nya. Bismillah.

Surabaya, 1 Juni 2017
Kak Puput Surabaya

#CatatanKakPuput #Juni2017
#NulisRandom2017 #Day1

Senin, 07 November 2016

MUSLIM PALSU

MUSLIM PALSU

Alhamdulillah, masih diberi kesadaran, masih dihidupkan saraf tertawa saya saat membaca tulisan para MUNAFIKUN.. sambil terus beristighfar; beri hidayahMu ya Allah..

PARA MUNAFIKUN itu, Mereka geram dengan peserta aksi damai, mengatakan otaknya pada kemana?
Hihi.. lucu ya? Para ulama loh dibilang begitu? Para ulama yang meminta keadilan kepada Penguasa. Mereka orang-orang yang dimuliakan Allah. Lah Anda siapa ya berani menulis mereka tak punya otak? Kalau non muslim yang menulis begini masih wajar. ANDA MUSLIM LOH..

Ingat, segala tulisan kita akan dimintai pertanggung jawaban..
Tulisan seseorang menunjukkan KUALITAS orang tersebut.
Air yang dikeluarkan dari teko sesuai dengan isi yang ada dalam teko itu. Tak pernah akan keluar air jernih jika sebuah teko diisi air comberan.
Istighfar.. istighfar..

Ingat, seburuk-buruknya ulama, ialah sebaik-baiknya kita. Demikian Ustad Yusuf Mansur mengajarkan kepada kita.. :)

Bismillah..

051116

Jumat, 16 September 2016

OBAT KANTUK

JARENE..

Dalam beberapa acara yang membutuhkan konsentrasi, selalu disertai KANTUK.
Bahkan bagi saya MENGANTUK menjadi satu masalah tersendiri. Sehingga pernah waktu melihat teman dirukyah saya jadi sangat ngantuk. Usut diusut kata yang merukyah ada jin yang bersarang di kedua mata saya, JARENE 😁

Saat halqah, memimpin rapat bahkan saat memberikan sebuah sambutan saya pernah diserang kantuk hebat 😃. Subhanallah banget!! 😊

Siang tadi ada jadwal menimba ilmu. Sangking cepet-cepetane setelah wudhu saya cuma sempat menarik kerudung syar'i seragam yang harusnya saya pakai 5 bulan lagi yang entah saya tak berani bercermin langsung berangkat. Sampai tempat tujuan hingga akhir acara ternyata sukses tidak mengantuk sedikitpun. Ajaib.. 😅. Jin yang ngikut wis kabur.. 😊 JARENE 😁
Akhirnya ada TIPS supaya ora ngantuk; WUDHU dan berangkatlah tanpa olesan bedak, dan satu lagi; ORA USAH NGOCO.. 😊
Bismillah BERHASIL... 😀😀😀. Bisa dicoba bagi yang sudah berobat kemana-kemana mengatasi masalah NGANTUK belum berhasil.

Meskipun sebenarnya saya cukup paham obat ngantuk cuma satu: TIDUR.. 😁
#Kalau ini bukan jarene, tapi VALID hihi 😀

Surabaya, 16 September 2016